Stroberi adalah buah yang unik dan menarik karena memiliki biji di bagian luar buahnya, tidak seperti kebanyakan buah lainnya. Fenomena ini telah menarik perhatian banyak orang dan menimbulkan pertanyaan: mengapa stroberi memiliki biji di luar?

Kenapa Stroberi Bisa Memiliki Biji di Bagian Luar Nya

Pertama, penting untuk memahami bahwa secara botani, stroberi bukanlah buah sejati. Sebaliknya, stroberi adalah buah agregat, yang berarti buah ini terbentuk dari banyak ovarium kecil pada bunga yang sama. Setiap ovarium kecil ini berkembang menjadi apa yang kita sebut sebagai “achene,” yang sering dianggap sebagai biji stroberi. Namun, sebenarnya, achene adalah buah mini yang mengandung biji di dalamnya.

Proses pembentukan buah stroberi dimulai ketika bunga stroberi mekar dan diserbuki. Setelah penyerbukan, bagian dasar bunga, yang disebut reseptakulum, membengkak dan berkembang menjadi bagian berwarna merah yang kita kenal sebagai buah stroberi. Sementara itu, ovarium di bunga berubah menjadi achene yang menempel di permukaan luar reseptakulum ini.

Posisi achene di luar stroberi adalah hasil dari evolusi dan adaptasi tanaman untuk meningkatkan penyebaran biji. Dengan biji yang terletak di luar, stroberi memiliki peluang lebih besar untuk disebarluaskan oleh hewan yang memakannya. Ketika hewan mengonsumsi buah stroberi, achenes tidak sepenuhnya dicerna dan akan dikeluarkan bersama kotoran hewan, yang kemudian dapat bertunas dan tumbuh menjadi tanaman baru. Strategi ini sangat efektif untuk penyebaran biji dan pertumbuhan populasi stroberi di alam.

Selain itu, penempatan biji di luar juga berfungsi sebagai perlindungan. Jika biji-biji ini tersembunyi di dalam, seperti pada buah-buahan lain, stroberi mungkin tidak akan menarik bagi hewan pemakan buah, dan proses penyebaran biji menjadi kurang efisien.

Jadi, keunikan stroberi dengan biji di bagian luarnya adalah hasil dari evolusi dan adaptasi yang memastikan kelangsungan hidup dan penyebaran tanaman ini di alam.